Kita sebagai salah satu pecinta lingkungan pastinya akan selalu berupaya untuk mengurangi pencegahan paparan PM 2.5. Apa saja yang harus dilakukan? Dalam situsnya, IQAir mengatakan bahwa Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi partikel PM 2.5 seperti, lebih jarang mengemudi, memperlambat pertumbuhan jamur, mengontrol kelembaban, jangan merokok didalam runagan, meningkatkan efisiensi listrik dan bahan bakar, membatasi pembakaran sampah, dan yang paling benar adalah selalu memantau kualitas udara di dalam dan di luar ruangan.
Kategori Konsentrasi
Partikualat PM 2.5
Kategori PM 2.5
adalah sebagai berikut:
-
0 – 15 µm/m3 = baik
-
15.6 – 55.4 µm/m3 = sedang
-
55.5 – 150.4 µm/m3 = tidak sehat
-
150.5 – 250.4 µm/m3 = sangat tidak sehat
- > 250.4 µm/m3 = berbahaya
Faktor pengaruh konsentrasi PM 2.5 pada penurunan udara wilayah Jakarta
Beberapa faktor yang memengaruhi konsentrasi PM2.5
tetap memberikan kontribusi pada penurunan kualitas udara di wilayah Jakarta
dan sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
- Konsentrasi
PM2.5 di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi baik yang berasal
dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, maupun dari
sumber regional dari kawasan industri dekat dengan Jakarta. Emisi ini
dalam kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh parameter meteorologi dapat
terakumulasi dan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi yang
terukur pada alat monitoring pengukuran konsentrasi PM2.5.
- Proses
pergerakan polutan udara seperti PM2.5 dipengaruhi oleh pola angin yang
bergerak dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Angin yang membawa PM2.5
dari sumber emisi dapat bergerak menuju lokasi lain sehingga menyebabkan
terjadinya potensi peningkatan konsentrasi PM2.5. Pola angin lapisan
permukaan memperlihatkan pergerakan massa udara dari arah timur dan timur
laut yang menuju Jakarta, dan memberikan dampak terhadap akumulasi
konsentrasi PM2.5 di wilayah ini.
- Peningkatan
konsentrasi PM2.5 memiliki korelasi positif atau hubungan yang berbanding
lurus dengan kadar uap air di udara yang dinyatakan oleh parameter
kelembapan udara relatif. Pada beberapa hari terakhir, tingginya
kelembapan udara relatif menyebabkan peningkatan proses adsorpsi yang
dalam istilah teknisnya merujuk pada perubahan wujud dari gas menjadi
partikel. Proses ini menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi PM2.5
yang difasilitasi oleh kadar air di udara.
Komentar
Posting Komentar