Langsung ke konten utama

ARTIKEL 3: EFEK RUMAH KACA DI INDONESIA

Sumber: google.com

Apasih Efek Rumah Kaca itu?

Efek rumah kaca adalah fenomena alam yang terjadi saat adanya peningkatan gas-gas seperti karbon dioksida, metana, dan ozon di atmosfer yang menangkap radiasi matahari dan memantulkannya kembali ke bumi. Dalam skala global, efek rumah kaca menjadi masalah lingkungan yang sangat serius, dan di Indonesia pun, efek rumah kaca telah menjadi masalah yang semakin serius karena dampak yang ditimbulkannya semakin terasa, seperti yang terjadi pada tahun 2015 dengan terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang parah. Untuk itu, dalam tulisan ini akan dibahas mengenai dampak efek rumah kaca di Indonesia serta cara pencegahannya.

Dampak Efek Rumah Kaca di Indonesia

Efek rumah kaca telah membawa dampak negatif bagi Indonesia, terutama terkait dengan perubahan iklim. Salah satu dampaknya adalah terjadinya kenaikan suhu rata-rata udara di Indonesia, yang menyebabkan cuaca menjadi lebih ekstrem. Contohnya adalah terjadinya banjir besar di Jakarta pada awal tahun 2020 yang menyebabkan kerugian yang sangat besar. Selain itu, efek rumah kaca juga menyebabkan kenaikan permukaan air laut, yang mengancam keberlangsungan hidup masyarakat pesisir. Dampak lainnya adalah menurunnya produktivitas pertanian, penurunan kualitas udara, dan kekeringan yang semakin sering terjadi. Berdasarkan data dari Climate Watch Indonesia, emisi gas rumah kaca di Indonesia melonjak sebesar 49,6% selama sepuluh tahun terakhir dan diperkirakan akan terus meningkat jika tidak ada tindakan yang signifikan untuk mengurangi emisi tersebut.

Lalu bagaimana cara pencegahan Efek Rumah Kaca?

Untuk mencegah efek rumah kaca, pemerintah Indonesia perlu melakukan berbagai upaya, antara lain:

  • Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke energi terbarukan, seperti tenaga matahari dan angin.
  • Meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi limbah.
  • Mengembangkan transportasi umum yang ramah lingkungan, seperti kereta api dan bus listrik.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah harus didukung oleh masyarakat, karena tanpa peran aktif dari masyarakat, tindakan pemerintah akan sulit berhasil. Masyarakat juga bisa melakukan tindakan-tindakan sederhana untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum, mematikan lampu dan peralatan elektronik ketika tidak digunakan, serta memilah dan mengelola sampah dengan baik.

Sumber:

https://www.climatesandforests.org/efek-rumah-kaca-di-indonesia-dampak-dan-penanggulangan/

https://www.menlhk.go.id/assets/news/Laporan_IRG_Indonesia_2017.pdf

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/13/113300223/efek-rumah-kaca-apa-itu-dan-bagaimana-dampaknya-bagi-lingkungan?page=all

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTIKEL 9: PENIPISAN LAPISAN OZON SECARA PROSES KIMIA DAN LINGKUNGAN

  Lapisan ozon adalah lapisan gas tipis yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet (UV) berbahaya matahari. Namun, sejak tahun 1970-an, penipisan lapisan ozon telah menjadi masalah global yang serius. Penipisan lapisan ozon dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk emisi bahan kimia berbahaya ke atmosfer dan perubahan lingkungan yang mempercepat proses penipisan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang penipisan lapisan ozon secara kimiawi dan lingkungan, serta sumber informasi yang dapat dipercaya. Lapisan ozon adalah lapisan gas tipis di atmosfer yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Fungsi utama lapisan ozon adalah melindungi bumi dari sinar ultraviolet (UV) berbahaya matahari yang dapat menyebabkan kerusakan kulit dan kanker kulit. Sejak tahun 1970-an, penipisan lapisan ozon telah menjadi masalah global yang serius, dan semakin memprihatinkan karena belum ada solusi yang tepat untuk mengatasinya. Penipisan lapisan ozon dapat terjadi ak...

ARTIKEL 5: AIR BERSIH DI INDONESIA: PENGGUNAAN DAN PENGARUHNYA

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting untuk keberlangsungan hidup. Di Indonesia, masalah air bersih masih menjadi perhatian yang besar. Meskipun Indonesia memiliki banyak sumber air, tetapi kualitas air yang dimiliki masih rendah. Pengaruh dari kualitas air yang rendah adalah meningkatnya risiko terkena penyakit yang disebabkan oleh air yang tercemar. Pada tahun 2018, Kementerian Kesehatan mencatat bahwa 60% dari seluruh kasus penyakit di Indonesia disebabkan oleh air yang tercemar. Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan dan harus segera diatasi. Penggunaan air bersih di Indonesia juga masih belum optimal. Banyak masyarakat, terutama di daerah pedesaan, yang masih sulit untuk mendapatkan akses pada air bersih. Pada tahun 2018, Badan Pusat Statistik mencatat bahwa hanya 71,5% dari seluruh rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses pada air bersih. Namun, penggunaan air bersih di Indonesia tidak hanya terkait dengan kebutuhan dasar manusia. Industri...